Menghirup udara yang berpolusi meskipun untuk periode waktu yang sangat singkat dapat menyebabkan beberapa gen mengalami pemrograman ulang. Hal ini akan berdampak pada peningkatan risiko terkena kanker dan penyakit lainnya.
Perbandingan antara sampel DNA darah pekerja pengecoran logam yang terpapar partikel terpisah airbone berkadar tinggi mengungkapkan bahwa setelah tiga hari para pekerja menghirup udara berpolusi tersebut, terjadi perubahan pada empat gen yang berhubungan dengan penyakit tumor, demikian keterangan yang dikutip dari Health Day, Selasa (19/5/2009).
Hasil temuan yang dipresentasikan pada International Conference of the American Thoracic Society di San Diego ini mengindikasikan bahwa faktor lingkungan hanya membutuhkan sedikit waktu untuk menyebabkan kerusakan gen yang berpotensi menimbulkan berbagai penyakit pada manusia.
“Beberapa efek materi partikel terpisah yang mengotori udara di tempat pengecoran logam mirip dengan partikel yang ditemukan pada udara berpolusi di lingkungan umum. Hasil penelitian kami membuka hipotesis baru bagaimana udara kotor mempengaruhi kesehatan manusia,” kata Dr. Andrea Baccarelli dari University of Milan.
Menurut Barcelli, perubahan gen yang terjadi pada para pekerja pengecoran disebabkan oleh DNA methylation, yaitu sebuah proses transformasi kimia yang berhubungan erat dengan pemrograman ulang gen dan sudah pernah ditemukan pada sampel darah dan jaringan tubuh penderita kanker paru-paru.
“Perubahan yang terjadi pada proses DNA methylation bersifat berkebalikan dan beberapa diantaranya dijadikan target untuk pengobatan kanker,” kata Barcelli.
Bacarelli pun menambahkan sangat mungkin untuk mencegah terjadinya pemrograman ulang DNA dengan menekan tingkat polusi udara.
Sumber : disini
- - Take Better Public Transportation - -
14 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar